Model Pelestarian Ekspresi Budaya Tradisional Masyarakat Di Aceh (Indonesia) Dan Malaysia

Yulia, Yulia (2019) Model Pelestarian Ekspresi Budaya Tradisional Masyarakat Di Aceh (Indonesia) Dan Malaysia. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Unimal.

[img]
Preview
Text
laporan akhir Join reset.pdf

Download (456kB) | Preview

Abstract

Ekspresi budaya tradisional merupakan warisan budaya dan identitas bangsa yang semakin hari semakin luntur oleh pengaruh modernisasi. Generasi muda semakin berkurang yang mengetahui atau mengenal ekspresi budaya tradisional, sehingga sangat mengkhawatirkan beberapa tahun ke depan generasi muda tidak dapat lagi mengenal ekspresi budaya tradisional sebagai warisan budaya dan identitas daerah, termasuk di Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran serta masyarakat dan lembaga adat dalam melestarikan ekspresi budaya tradisional, mengindentifikasi dan menganalisis hambatan dan upaya dalam melestarikan ekspresi budaya tradisional, menganlisis model pelestarian ekspresi budaya tradisional di Aceh dan Malaysia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan pendekatan yuridis empiris yang menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini didapat dengan mewawancarai responden dan informan yaitu lembaga adat dikabupaten dan provinsi Aceh serta Malaysia, Para penggiat ekspresi budaya tradisional di Aceh dan Malaysia, Tokoh Masyarakat di Kabupaten Aceh Utara, Aceh Tengah dan Aceh Tamiang serta di Malaysia. Data sekunder didapat dengan melakukan studi kepustakaan di berbagai perpustakaan dan media internet. Analisis data dilakukan melalui tahap verifikasi, kategorisasi, reduksi, akan dilakukan pengecekan validitas. Penelitian ini akan dilaksana selama 6 bulan yang dibagi dalam 6 (enam) tahap. Tahap pertama, dilakukan rapat persiapan dalam tim peneliti dan pengumpulan data awal lapangan. Tahap kedua, dilakukan pengumpulan data kepustakaan. Tahap ketiga, pengumpulan data lapangan melalui wawancara terstruktur dan observasi. Tahap keempat, dilakukan seminar/FGD dalam mengkonfrehensifkan data, tahap ke lima, pelaporan dan tahap enam penulisan dan perbaikan-perbaikan tulisan-tulisan publikasi. Hasil penelitian mendapati bahwa, peran masyarakat dalam pelestarian ekspresi budaya tradisonal masyarakat masih kurang ikut karena kekurangan anggaran. Peran lembaga adat di Aceh yaitu MAA telah berperan aktif pelestarian ekspresi budaya tradisional melalui sosialisasi dan pelatiahan. Sedangkan di Malaysia, tidak terdapat lembaga adat yang khusus dalam pelestarian ekspresi budaya tradisional tetapi mereka memiliki kelompok atau lembaga-lembaga swasta yang bergerak dalam pelestarian ekspresi budaya tradisional. Institusi yang berperan dalam pelestraian ekspresi budaya tradisional Malaysia adalah Jawatan Kebudayaan dan Kesenian Negara yang berada di bawah Kementerian Pelancongan dan Kebudayaan. Hambatan dalam pelestarian ekspresi budaya tradisional di Aceh adalah sedikitnya minat generasi muda, kurangnya pembinaan dan bantuan dana dari pemerintah dan pembauran budaya dalam satu daerah. Hambatan pelestarian ekspresi budaya tradisional di Malaysia, kurangnya minat masyarakat generasi muda. Model pelestarian ekspresi budaya tradisional dengan menginventarisir jenis-jenis ekpresi budaya tradisional yang kemudian di dokumentasikan dalam bentuk perpustakaan digital. Dan pengelolaan ekspresi budaya tradisional itu harus melalui Qanun Provinsi. Luaran dalam penelitian ini Publikasi Jurnal internasional Bereputasi dan 3 Bab Buku ISBN.

Item Type: Other
Subjects: K Law > KI Indonesia Law
Divisions: Faculty of Law > Department of Law
Depositing User: Dr. Yulia S.H.,M.H.
Date Deposited: 29 Jul 2021 09:01
Last Modified: 29 Jul 2021 09:01
URI: http://repository.unimal.ac.id/id/eprint/6667

Actions (login required)

View Item View Item