Laporan penelitian 2018 : Pengembangan Tanaman durian unggulan Aceh tahan kekeringan untuk menghadapi perubahan iklim

Sayuti, M Laporan penelitian 2018 : Pengembangan Tanaman durian unggulan Aceh tahan kekeringan untuk menghadapi perubahan iklim. Project Report. LPPM Unimal. (Unpublished)

[img]
Preview
Text
LAPORAN PENELITAIN DURIAN 2018.pdf

Download (5MB) | Preview

Abstract

Perhatian pada jenis tanaman durian unggul yang rendah dan perubahan iklim yang ekstrim menyebabkan kekhawatiran akan punahnya berbagai sumber daya genetik termasuk tanaman durian unggulan Aceh Utara. Perlindungan terhadap tanaman yang memiliki sifat unggul harus dilakukan sesegera mungkin. Tanaman durian unggulan hasil eksplorasi harus dilakukan pengembangan, dilakukan perbanyakan dan selanjutnya dapat disebarkan ke berbagai tempat, sehingga mencegah kepunahan sumber daya genetik. Hasil penelitian juga harus diarahkan untuk mendapatkan tanaman durian tahan kekeringan akibat perubahan iklim. Tujuan umum dari penelitian ini adalah mendapatkan bibit tanaman durian hasil perbanyakan vegetatif yang unggul batang bawah dan batang atasnya. Sifat batang bawah yang diinginkan adalah memiliki sifat tahan kekeringan. Penelitian ini terdiri atas dua percobaan besar yang dilakukan selama dua tahun. Percobaan tahun ke-1 adalah skrining batang bawah dan Perbanyakan in vitro. Skrining batang bawah dimulai dengan eksplorasi tanaman durian yang tahan kekeringan. Eksplorasi dilakukan di empat kecamatan yaitu Nibong, Sawang, dan Nisam kabupaten Aceh Utara. Skrining tanaman tahan kekeringan dilakukan dengan melakukan pembibitan dan memberikan perlakuan kekeringan menggunakan bahan kimia polyethylene glycol (PEG). Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dua faktor dengan 5 ulangan. Faktor pertama adalah berbagai jenis biji tanaman durian tahan kekeringan hasil eksplorasi. Faktor kedua adalah taraf PEG yaitu 0%, 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 6%. Tahap perbanyakan in vitro dimulai dari metode sterilisasi dan jenis eksplan. Ada tiga jenis metode sterilisasi dan dua jenis eksplan yaitu daun dan tunas. Percobaan tahun ke-2 adalah perbanyakan tanaman konvensional dan in vitro. Perbanyakan tanaman konvensional dilakukan dengan sistem sambung dan okulasi. Faktor pertama adalah batang atas jenis bibit durian unggulan Aceh Utara hasil percobaan sebelumnya (Hasil penelitian Hibah Bersaing 2014-1016). Faktor kedua adalah batang bawah/ mata tunas yang berasal dari beberapa jenis bibit tahan kekeringan hasil percobaan tahun pertama. Perbanyakan in vitro dilakukan untuk melanjutkan percobaan in vitro tahun ke-1, yaitu induksi kalus dan tunas. Eksplan yang digunakan adalah daun dan mata tunas. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dua faktor dengan 10 ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi BAP yaitu 0, 2, 4, 6 ppm. Faktor kedua adalah konsentrasi 2,4-D yaitu 0, 0,5, 1, dan 1,5 ppm. Eksplan daun dan tunas didapatkan dari perkecambahan biji pada polibag berisi media tanah dan kompos. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bibit tanaman durian yang didapat dari berbagai kecamatan di Aceh utara ada yang memiliki ketahanan terhadap kekeringan. Terdapat 12 aksesi yang memiliki sifat tahan kekeringan. Sistem sterilisasi eksplan daun dan tunas muda durian telah didapatkan. Bahan sterilan yang paling baik digunakan untuk sterilisasi eksplan adalah alcohol 70% sekali perendaman dan NaClO 20%.

Item Type: Monograph (Project Report)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering
Depositing User: Dr. M Sayuti, ST, M.Sc
Date Deposited: 15 Apr 2020 01:54
Last Modified: 15 Apr 2020 01:54
URI: http://repository.unimal.ac.id/id/eprint/5228

Actions (login required)

View Item View Item