Almi, Eko Alperio and Al-Muqsith, Al-Muqsith (2015) Pengaruh Terapi Bekam terhadap Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik pada Pasien di Klinik Sehat DR. Abdurrahman Kota Medan Tahun 2014. Samudera, 9 (1). pp. 35-46. ISSN 1979-0236
|
Text
EBOOKS-Jurnal (bekam).pdf Download (4MB) | Preview |
Abstract
Bekam atau hijamah adalah proses pengisapan darah melalui permukaan kulit dengan prinsip udara vakum dengan menggunakan gelas kaca untuk mengisap kulit setelah mengiris permukaan kulit pada beberapa titik tertentu di tubuh. Bekam merupakan terapi alternatif yang banyak dijumpai di masyarakat terutama untuk terapi hipertensi atau tekanan darah tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi bekam terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik yang dilakukan di Klinik Sehat dr. Abdurrahman Umar Kota Medan pada tahun 2014. Jenis penelitian adalah pra-eksperimental dengan rancangan satu grup pre-test dan post-test tanpa kelompok kontrol dan tanpa randomisasi. Sampel berjumlah 32 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang ditentukan secara consecutive sampling. Pengukuran nilai tekanan darah dilakukan sebelum terapi bekam dan setelah terapi bekam. Data nilai tekanan darah diukur menggunakan sfigmomanometer air raksa. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan rumus Wilcoxon Signed Ranks Test, dengan interval kepercayaan 95% atau α = 0,05. Hasil uji univariat menunjukkan rata-rata tekanan darah sistolik sebelum terapi bekam 127,50 mmHg, dengan standar deviasi 14,368 mmHg. Rata-rata tekanan darah sistolik setelah terapi bekam 123,75 mmHg, dengan standar deviasi 13,137 mmHg. Rata-rata tekanan darah diastolik sebelum terapi bekam 83,13 mmHg, dengan standar deviasi 8.590 mmHg. Rata-rata tekanan darah diastolik setelah terapi bekam 82,50 mmHg, dengan standar deviasi 8,424 mmHg. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan terdapat pengaruh yang bermakna pada tekanan darah sistolik sebelum dan setelah terapi bekam dengan nilai p = 0,025 (p<0,05) dan tidak terdapat pengaruh pada tekanan darah diastolik sebelum dan setelah terapi bekam dengan nilai p = 0,617 (p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa terapi bekam dapat menurunkan tekanan darah sistolik tetapi tidak dapat menurunkan tekanan darah diastolik. Kata kunci: Terapi bekam, Tekanan darah, Sistolik, Diastolik
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RC Internal medicine |
Divisions: | Faculty of Medicine > Department of Medicine |
Depositing User: | dr. Al-Muqsith M.Si |
Date Deposited: | 27 Oct 2017 03:47 |
Last Modified: | 27 Oct 2017 03:47 |
URI: | http://repository.unimal.ac.id/id/eprint/3049 |
Actions (login required)
View Item |