Hasan, Kamaruddin (2014) KAJIAN NETRALITAS INDUSTRI MEDIA DALAM PEMILU 2014. Jurnal Suwa Fisip Universitas Malikussaleh, XII (1). pp. 41-61. ISSN 1693-8569
|
Text
KAJIAN NETRALITAS INDUSTRI MEDIA MASSA DALAM PEMILU 2014, JURNAL SUWA APRIL 2014 PDF.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Kehidupan industri media massa dan politik kontemporer di Indonesia sudah sangat sulit dipisahkan, mereka berjalan secara bersamaan dan saling menguntungkan. Industri media massa membawa pengaruh besar dalam kehidupan politik demikian juga sebaliknya. karenanya kajian keberadaan media massa dalam kehidupan politik menjadi sesuatu yang penting dan strategis bagi kepentingan ruang publik. Walau kemudian menyulitkan bagi publik dalam memilah dan menilai kenetralan, keobyektifan dan independensi media massa dalam ranah politik. Kajian ini bertujuan memperoleh suatu pemahaman secara utuh tentang netralitas industri media massa dalam pemilu 2014 diantara kekuatan politik, ekonomi dan kepentingan publik. Bagaimana mewujudkan netralitas media massa ketika yang berkuasa secara politik dan ekonomi justru pemilik media massa. Metode kajian kualitatif menjadi pilihan dengan paradigm kritis sebagai pisau analisis. Teori politik ekonomi media sebagai salah satu batu pijakan dalam pembahasan penelitian. Pendekatan politik ekonomi media yang berpijak pada studi relasi sosial dan kekuasaan, baik dalam produksi, distribusi dan konsumsi sumber daya, dipandang tepat dalam mengkritisi praktik kehidupan industri media massa yang sudah jauh dari tujuan awal kehadirannya sebagai lembaga publik yang menjunjung tinggi netralitas dalam kancah politik kontemporer. Kajian awal memperlihatkan wujud, isi media massa kontemporer lebih ditentukan oleh kekuatan-kekuatan politik dan ekonomi. Observasi dan realitas kehidupan media massa sebagai data primer sedangkan data sekunder dari dokumen-dokumen. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa industri media massa sebagai alat yang paling efektif dalam menyampaikan pesan-pesan politik, citra dan opini publik. Media massa mulai kehilangan rohnya sebagai lembaga publik, terkooptasi terlalu jauh dalam politik oligarki, monopoli dan hegemoni. Rekomendasi hasil penelitian; publik sebagai pemilik sesungguhnya dari media massa perlu menyadari bahwa saat ini kekuatan politik, ekonomi melalui konglomerasi menjadi kekuatan utama. Publik hanya sebagai komodifikasi bahkan mulai tersingkirkan. Sehingga publik perlu kesadaran tentang hak atas informasi yang benar dan berimbang, publik sangat perlu mengawasi lembaga-lembaga pengawas media massa seperti Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Dewan Pers, pemantau media, Pemerintah dalam memproduk regulasi dan lain-lain. Mengawal media massa sebagai lembaga publik agar tetap menjadi salah satu pilar demokrasi. Temuan kajian ini semoga bermanfaat dalam mempertahan netralitas media massa dalam kehidupan politik kontemporer pemilu 2014, yang dapat memperkaya temuan praktis dan teoritis.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) W Communication and Media Studies W Communication and Media Studies > WDA Discourse Analysis |
Divisions: | Faculty of Social and Political Sciences > Department of Communication |
Depositing User: | Mr. Kamaruddin Hasan, M.Si |
Date Deposited: | 24 Jul 2016 09:28 |
Last Modified: | 24 Jul 2016 09:28 |
URI: | http://repository.unimal.ac.id/id/eprint/1680 |
Actions (login required)
View Item |