MEREDUKSI BANJIR MELALUI OPTIMASI TATAGUNA LAHAN (Studi Kasus DAS Sungai Krueng Keureuto)
Abstract
Penyelesaian masalah banjir melalui pendekatan struktural cenderung membutuhkan biaya yang besar sehingga pelaksanaannya sangat tergantung dengan keuangan pemerintah, kondisi ini menyebabkan persoalan banjir lamban teratasi untuk itu perlu dilakukan pendekatan non struktural dalam upaya mereduksi banjir melalui optimasi tataguna lahan meskipun hasilnya tidak terlalu signifikan namun setidaknya dapat mereduksi banjir sehingga dampak banjir dapat dikurangi. Hasil optimasi tataguna lahan pada DAS Kruieng Keureuto memperlihatkan bahwa dengan mengatur keseimbangan tataguna lahan Debit maksimum yang awalnya pada kondisi eksisting sebesar 1,686,16 m3/det sementara pada tahun 2010 sesuai (RUTR) Kabupaten akan menghasilkan debit sebesar 1,944.96 m3/det, hal ini menunjukkan terjadi penambahan debit limpasan sebesar 258.80 m3/det. Setelah dilakukan optimasi debit yang dihasilkan dapat diminimalkan menjadi 1,835.68 m3/det sehingga debit yang dapat direduksi sebesar 109.28 m3/det dengan penambahan debit limpasan pada tahun 2010 akibat perubahan tataguna lahan pada Rencana Tahun 2010 hanya sebesar 149.52 m3/det. Dari sini dapat disimpulkan bahwa pengaturan tataguna lahan yang optimal dapat mereduksi debit limpasan.
Kata Kunci : Banjir, Reduksi, Tataguna lahan
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.