Yunus, Saifuddin (2015) MASTERPLAN PERGEPATAN DAN PERLUASAN PEIIIIBANGUNAN EKONOTUil TNDONESTA (MP3EI) TAHUN ANGGARAN 2015 Nomor: O4|UN45.7/PLIII//2015. Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe.
|
Text
2. Kontrak Penelitian MP3EI 2015.pdf Download (3MB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian tahun 2014 yang mengkaji kebijakan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui komoditi sawit. Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai pada tahun 2015 adalah untuk menganalisis dampak yang ditimbulkan dari pembukaan lahan baru penanam sawit terhadap kehidupan sosial masyarakat dan lingkungan, mengevaluasi kebijakan pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejateraan mantan GAM dan masyarakat korban konflik melalui program sawit, dan merumuskan model serta kebijakan pengentasan kemiskinan yang tidak berdampak negatif terhadap kehidupan sosial masyarakat dan lingkungan. Dengan demikian, penelitian diharapakan dapat memberikan kontribusi pemikiran dalam pelaksanaan reintegrasi mantan GAM dan masyarakat korban konflik dalam usaha mewujudkan pembangunan perdamaian positif berkelanjutan, dan memberikan solusi kepada pemerintah Aceh Timur dalam pembukaan dan pemanfaatan lahan sawit dengan merumuskan model dan kebijakan pengentasan kemiskinan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Informan dalam kajian ini adalah pihak pemerintah Aceh Timur dan atau dinas terkait, mantan GAM dan masyarakat korban konflik. Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu; reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan program bantuan sawit yang dijalankan di Aceh Timur telah berdampak positif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat khususnya peningkatan pendapatan petani penerima bantuan maupun masyarakat sekitarnya. Penanaman sawit juga telah membuka lapangan kerja kepada masyarakat sekitar. Peningkatan pendapatan juga berdampak terhadap peningkatan keamanan lingkungan karena tingkat kriminalitas yang disebabkan oleh kemiskinan menurun. Pada akhirnya pemberdayaan ekonomi melalui komoditi sawit dapat menghilangkan sikap separatisme di masyarakat Aceh. Kebijakan pengembangan kawasan agribisnis perkebunan kelapa sawit yang dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan Aceh telah ada sebelum tsunami, tetapi keberhasilannya terhambat oleh kurangnya sumber daya dan konflik. Pasca tsunami dan konflik sumber daya manusia dan keuangan yang memadai di Aceh sehingga kebijakan pengembangan perkebunan kelapa sawit ini dijalankan kembali secara lebih serius oleh Dinas Perkebunan Aceh, Asian Development Bank (ADB) dan Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR). Perluasan dan pengembangan sektor perkebunan kelapa sawit menjadi bagian penting dalam perekonomian di Aceh. Pemerintah Aceh juga sangat concern dengan pengembangan perkebunan kelapa sawit khususnya dalam rangka pengentasan kemiskinan dengan mempercepat realisasi program pengembangan perkebunan sawit. Model pemberdayaan ekonomi yang dijalankan oleh pemerintah Aceh Timur saat ini akan lebih baik dalam pelaksanaanya jika pemerintah terus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap bantua tersebut. Hal ini penting dilaksanakan sebab dari hasil penelitian lapangan ditemukan bahwa ada bibit sawit bantuan pemerintah yang sampai hari ini belum ditanam oleh masyarakat dengan berbagai alasan
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology |
Divisions: | Faculty of Social and Political Sciences > Department of Sociology |
Depositing User: | Dr Saifuddin Yunus |
Date Deposited: | 07 Mar 2023 05:37 |
Last Modified: | 07 Mar 2023 05:37 |
URI: | http://repository.unimal.ac.id/id/eprint/7477 |
Actions (login required)
View Item |