Lembar Review Studi Karakteristik Penggunaan Serbuk Ban Bekas (Perkerasan AC dan HRS)

herman, fithra (2019) Lembar Review Studi Karakteristik Penggunaan Serbuk Ban Bekas (Perkerasan AC dan HRS). Unimal Press, Lhokseumawe.

[img]
Preview
Text
Peer Review Studi Karakteristik Penggunaan Serbuk Ban Bekas.pdf

Download (669kB) | Preview

Abstract

Konstruksi Jalan di Indonesia sebahagian besar merupakan konstruksi lapisan perkerasan lentur, dimana aspal berfungsi sebagai bahan pengikat agregat. Aspal hanya berkisar antara 4-10% berdasarkan berat dan 10-15% berdasarkan volume dari campuran antara agregat dan aspal. Sehingga kualitas aspal sangat menentukan keawetan dari suatu perkerasan lentur. Beton aspal campuran panas (hotmix) yang berupa Asphalt Concrete (AC), Hot Rolled Sheet (HRS) dan Split Mastic Asphalt (SMA) merupakan jenis hotmix yang paling umum dipakai di Indonesia. Konstruksi lapisan perkerasan lentur ini merupakan campuran merata antara agregat, filler dan aspal sebagai bahan pengikat pada temperatur tertentu. Mengeringkan agregat dan mendapatkan tingkat kecairan yang cukup dari aspal, maka diperoleh kemudahan untuk mencampurnya. Sehingga material tersebut harus dipanaskan sebelum dicampurkan. Pekerjaan pencampuran aspal dilakukan di pabrik pencampuran (Asphalt Mixing Plant) setelah itu dibawa ke lokasi penghamparan serta dihamparkan dengan alat penghampar (Asphalt Finisher), sehingga diperoleh lapisan lepas yang seragam dan merata untuk selanjutnya dipadatkan dengan mesin pemadat (Wheel Loader dan Phineumatic Tire Rolled) yang akhirnya didapatkan lapisan perkerasan lentur. Benda uji yang dibuat untuk campuran aspal beton AC-BC atau HRS-WC dan material campuran aspal beton laston dan lataston yang akan digunakan untuk perkerasan jalan harus diperiksa kuantitas dan kualitasnya. Pemeriksaan kuantitas dan kualitas dapat dilakukan bersamaan. Pemeriksaan kuantitas dilakukan untuk proses pembayaran dan pemeriksaan kualitas dilakukan untuk mendapatkan perkerasan jalan yang memenuhi spesifikasi teknik yang telah ditentukan, sehingga perkerasan jalan tersebut terjamin keawetannya tanpa perubahan bentuk yang berarti. Pengujian kualitas dapat dilakukan dengan Marshall Test meliputi, nilai stability dan nilai flow, sedang Marshall Quotient berupa perbandingan nilai stability dengan nilai flow. Selain Marshall Test juga dilakukan pemeriksaan volumetrik berupa volume pori diantara butir agregat didalam beton aspal padat (VMA), volume pori beton aspal padat (VITM) dan volume pori beton aspal padat terisi oleh aspal (VFWA) serta nilai density

Item Type: Other
Subjects: L Education > L Education (General)
T Technology & Engineering > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Faculty of Engineering > Department of Civil Engineering
Depositing User: Dr. Herman Fithra
Date Deposited: 24 Jul 2020 05:38
Last Modified: 24 Jul 2020 05:38
URI: http://repository.unimal.ac.id/id/eprint/5871

Actions (login required)

View Item View Item