Lhokseumawe - Pengamat Politik di Aceh, Kamaruddin Hasan MSi sependapat dengan beberapa pengamat intelijen di Jakarta yang menganalisa bahwa ada pihak-pihak intelijen asing yang dinilai sedang membidik wilayah Aceh dan Papua. Sebab, dua wilayah itu merupakan wilayah perbatasan negara yang potensial akan sumber daya alam.
“Ada pihak-pihak asing yang bermain di Aceh. Misalkan saja seperti aksi teror melalui pesan sms dan lainnya yang terjadi dalam sepekan terakhir. Masyarakat juga harus lebih cermat jangan langsung mengklaim yang melakukan teror itu adalah dari kelompok ini dan itu,” ungkap pria lulusan STPMD Yogyakarta tahun 1995-1999 itu, dan S2 Ilmu Komunikasi di Universitas Indonesia (UI) alumni 2006-2008.
Oleh sebab itu, dirinya yang saat ini Dosen FISIP Komunikasi di Universitas Malikussaleh Lhokseumawe, meminta kepada masyarakat agar jangan mudah terprovokasi dengan aksi-aksi teror yang belum jelas pelakunya dari golongan tertentu.
“Ini jelas ada campur tangan pihak asing yang tidak senang Aceh damai. Selain membidik kekayaan alam Indonesia, intelijen asing juga mencampuri politik dalam negeri. Tak heran maka Papua dan Aceh kerap dilanda gesekan politik dan separatisme,” ungkapnya lagi.
Kehadiran intelijen asing ini akan sangat membahayakan Aceh jika caranya salah. Namun jika menggunakan cara-cara yang fair maka akan berdampak positif bagi pembangunan di Aceh.[006]
Jum`at, 29 Juli 2016
Jum`at, 29 Juli 2016
Jum`at, 29 Juli 2016