Dirinya melihat Pilpres ini menjadi strategis bagi rakyat Aceh ketika masyarakat dapat menentukan pilihannya yang baik dan sesuai dengan harapannya.
Menurutnya, dibandingkan dengan daerah lain, masyarakat Aceh memiliki dinamika politik yang lebih tinggi. Artinya, kata Kamaruddin, secara kapital sosial dalam konteks interaksi sosial masyarakat Aceh memiliki itu.
“Ada banyak waktu untuk melakukan diskusi walaupun hanya di warung kopi, itu merupakan sebuah angin segar dengan demikian masyarakat Aceh sadar akan politik. Sebagian mungkin yang tidak memahami tentang media-media, namun kultur interaksi dan hubungan sosial sangat tinggi pada masyarakat Aceh,” ungkapnya kepada The Globe Journal, yang dituliskan Selasa (17/6/2014).
Kamaruddin menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan nilai plus bagi orang Aceh untuk menyaring informasi dan memahaminya sehingga dapat menentukan pilihannya. Katanya, terserah walaupun ada intervensi dari partai-partai manapun, tapi rakyat sudah memahami tentang dinamika politik.
“Dinamika politik di Aceh saat ini Partai Penguasa jelas mendukung pasangan Prabowo – Hatta, kemudian dalam partai penguasa pun terjadi dinamika kembali ketika Tuha Peut dalam partai tersebut mendukung pasangan Jokowi – Jusuf Kalla. Ini adalah dinamika politik dan hanya terjadi hanya di Aceh, apakah ini ada deal-deal politik para elit politik di Aceh dengan siapapun yang akan menang nanti akan memperhatikan Provinsi Aceh,” Imbuhnya.
Seharusnya, sebut Kamaruddin, dalam logika politik ketika komitmen dalam sebuah dukungan maka para pengikut harus mengikuti keputusan partai.
“Atau memang terjadi konflik secara internal dan kemudian membawa imbas, namun yang terpenting siapapun yang akan menang nantinya harapan kita adalah tetap memperdulikan Aceh,” Harapnya.
Kemudian, tambah Kamaruddin, jangan sampai debat capres dan cawapres menjadi indikator pertama. Hal tersebut, katanya, juga merupakan settingan media. Dirinya menjelaskan, di media pendukung capres A menghadirkan pengamat yang mengarahkan ke Capres A, begitu juga dengan media yang mendukung kandidat capres B juga melakukan demikian.
"Tapi saya optimis rakyat Aceh ini akan lebih bijak dalam politik proses interaksi komunikasi sosial. Orang Aceh tidak akan terjebak dengan pola-pola pragmatisme, mending dia golput daripada jatuh harga dirinya," Ungkap Kamaruddin Hasan. []
Jum`at, 15 Juli 2016
Jum`at, 15 Juli 2016
Jum`at, 15 Juli 2016